Perkembangan Pendidikan – Pendidikan di Indonesia mengalami berbagai transformasi signifikan sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto hingga saat ini, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dengan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju. Setiap periode pemerintahan memiliki ciri khas kebijakan yang mempengaruhi arah dan kualitas pendidikan di tanah air. Artikel ini akan mengulas perjalanan pendidikan Indonesia, mulai dari era Orde Baru di bawah Soeharto, sampai dengan perkembangan yang terjadi di era Prabowo, baik sebagai seorang figur penting di pemerintahan maupun sebagai calon presiden di masa yang akan datang.

1. Pendidikan pada Masa Orde Baru (1966-1998)

Masa Orde Baru, yang di pimpin oleh Soeharto, adalah periode yang sangat menentukan dalam sejarah pendidikan Indonesia. Pemerintah Orde Baru menekankan stabilitas politik dan pembangunan ekonomi melalui pendidikan. Beberapa kebijakan penting yang diterapkan di masa ini adalah:

a. Wajib Belajar Enam Tahun (1973)

Salah satu kebijakan monumental yang di ambil pada masa Orde Baru adalah program Wajib Belajar Enam Tahun yang di perkenalkan pada tahun 1973. Program ini bertujuan untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah di Indonesia dan mengurangi angka buta huruf, terutama di daerah-daerah pedesaan yang sebelumnya terisolasi dari akses pendidikan. Program ini juga menjadi langkah awal bagi Indonesia untuk menciptakan masyarakat yang lebih terdidik.

b. Sentralisasi dan Pembangunan Infrastruktur

Pemerintah Orde Baru juga melakukan sentralisasi kebijakan pendidikan. Semua kebijakan pendidikan dikendalikan oleh pemerintah pusat melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Fokus pada pembangunan infrastruktur pendidikan pun dilakukan dengan membangun sekolah-sekolah baru di berbagai daerah, meskipun kualitas pendidikan di beberapa daerah tetap menjadi tantangan besar.

c. Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila

Pembelajaran di masa ini sangat terfokus pada penanaman nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme. Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan di ajarkan secara intensif untuk memastikan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki rasa cinta tanah air dan loyalitas kepada pemerintah Orde Baru. Hal ini terlihat jelas dari kurikulum yang sangat mengutamakan materi tentang sejarah perjuangan kemerdekaan, Pancasila, dan pengajaran tentang ideologi negara.

2. Reformasi dan Perubahan Pasca Orde Baru (1998-2000-an)

Setelah runtuhnya rezim Orde Baru MABAR88 pada tahun 1998, Indonesia memasuki era reformasi, yang di tandai dengan adanya perubahan besar dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan. Pemerintah reformasi mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi, desentralisasi, dan otonomi daerah, yang juga mencakup kebijakan pendidikan.

a. Desentralisasi Pendidikan

Salah satu perubahan penting yang terjadi pada era reformasi adalah penerapan sistem desentralisasi dalam bidang pendidikan. Pada masa ini, pemerintah daerah di beri kewenangan lebih besar untuk mengelola pendidikan di wilayah masing-masing. Program Wajib Belajar juga di perluas ke tingkat pendidikan dasar sembilan tahun (Wajar Dikdas).

b. Penyempurnaan Kurikulum

Pada periode ini, kurikulum pendidikan mengalami beberapa kali pembaruan. Di antaranya adalah perkenalan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada 2004, yang menekankan pada penguasaan kompetensi siswa, serta pengenalan Kurikulum 2013 yang lebih fokus pada pengembangan karakter dan penanaman nilai-nilai moral.

c. Akses Pendidikan yang Lebih Luas

Era Reformasi juga mencatat peningkatan dalam akses pendidikan, dengan berbagai program bantuan pendidikan, seperti beasiswa dan bantuan operasional sekolah (BOS) yang di perkenalkan untuk membantu siswa kurang mampu dalam memperoleh pendidikan.

3. Pendidikan di Era Joko Widodo dan Peran Prabowo Subianto (2014-Sekarang)

Pada era kepemimpinan Joko Widodo, sektor pendidikan terus mengalami perkembangan. Meskipun Prabowo Subianto lebih di kenal dalam ranah pertahanan, ia tetap memiliki peran penting dalam pembangunan Indonesia melalui posisinya dalam kabinet Jokowi. Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo berfokus pada kebijakan keamanan, tetapi melalui relasinya dengan berbagai pihak, ia memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

a. Fokus pada Pendidikan Karakter dan Penguatan Vokasi

Di bawah Presiden Jokowi, salah satu kebijakan utama dalam bidang pendidikan adalah penguatan pendidikan vokasi. Presiden Jokowi mengakui pentingnya pendidikan yang mengarah pada keterampilan praktis yang dapat langsung di terapkan di dunia kerja. Program pendidikan vokasi yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja terampil menjadi bagian integral dari kebijakan pendidikan saat ini.

b. Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan

Pemerintah Jokowi terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperkenalkan berbagai kebijakan yang menyasar pada kualitas pengajaran, kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri, dan penguatan pendidikan karakter. Pemerintah juga mengalokasikan anggaran pendidikan yang lebih besar, termasuk program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang memberikan akses pendidikan bagi keluarga kurang mampu.

c. Peran Prabowo dalam Sumber Daya Manusia

Meskipun tidak terlibat langsung dalam kebijakan pendidikan, Prabowo Subianto, melalui perannya di pemerintahan, memiliki kontribusi dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang tangguh untuk menghadapi tantangan global. Fokusnya pada pertahanan dan kebijakan dalam membangun ketahanan nasional juga menyentuh aspek pendidikan, dengan mengutamakan kualitas generasi muda yang mampu bersaing di level internasional.

4. Tantangan dan Prospek Pendidikan ke Depan

Meskipun sudah banyak perkembangan yang terjadi, sektor pendidikan Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan besar, seperti ketidakmerataan kualitas pendidikan antar daerah, rendahnya kualitas pengajaran di sebagian wilayah, serta kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai di daerah terpencil.

Di sisi lain, prospek pendidikan Indonesia ke depan sangat bergantung pada kemampuan pemerintah dalam melakukan reformasi yang berkelanjutan, mengadaptasi perkembangan teknologi, dan mengintegrasikan pendidikan vokasi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Dengan adanya kebijakan pendidikan yang lebih berorientasi pada kualitas dan relevansi, Indonesia dapat mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi era digital dan globalisasi.